ALJABAR BOOLEAN
Assalamualaikum wr.wb
Kembali
lagi di blog saya kali ini jadi saya akan menjelaskan materi aljabar boolean langsung saja ini dia penjelasannya...
A. PENGERTIAN ALJABAR BOOLEAN
Aljabar boolean, adalah sistem aljabar himpunan atau proposisi yang memenuhi aturan-aturan ekivalen logis.
C. HUKUM ALJABAR BOOLEAN
1. Hukum Komutatif (Commutative Law)
Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika AND)
Perkalian (Gerbang Logika AND)
W . (X . Y) = (W . X) . Y
3. Hukum Distributif
4. Hukum AND (AND Law)
5. Hukum OR (OR Law)
Hukum OR menggunakn Operasi Logika OR atau Penjumlahan. Berikut ini adalah Contohnya :
6. Hukum Inversi (Inversion Law)
ALJABAR BOOLEAN
A. PENGERTIAN ALJABAR BOOLEAN
Aljabar boolean, adalah sistem aljabar himpunan atau proposisi yang memenuhi aturan-aturan ekivalen logis.
- Misalkan B dengan operasi + (OR) dan * (AND), atau suatu komplemen, dan dua elemen yang beda 0 dan 1 yang didefinisikan pada himpunan atau proposisi, sehingga a,b dan c merupakan elemen B yang mempunyai sifat-sifat identitas, komutatif, distributif dan komplemen.
- Misalkan F dengan operasi + (OR) dan ● (AND), atau suatu komplemen (‘), dan dua elemen yang beda 0 dan 1 yang didefinisikan pada himpunan atau proposisi, sehingga a,b dan c merupakan elemen B yang mempunyai sifat-sifat identitas, komutatif, distributif dan komplemen.
- Teorema variabel tunggal :Teorema variable tunggal diperoleh dari hasil penurunan operasi logika dasar OR, AND, dan NOT yang mana teorema itu meliputi teorema 0 dan 1, identitas idempotent, komplemen dan involusi.
- Teorema variabel jamak : Teorema variable jamak terdiri dari teorema komutatif, distributive, asosiatif, absorsi dan morgan.
1. Hukum Komutatif (Commutative Law)
Hukum Komutatif menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal
Input tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika AND)
X.Y = Y.X
Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
X+Y = Y+X
X+Y = Y+X
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat menukarkan posisi
variabel atau dalam hal ini adalah sinyal Input, hasilnya akan tetap
sama atau tidak akan mengubah keluarannya.
2. Hukum Asosiatif (Associative Law)
Contoh :
Hukum Asosiatif menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika AND)
W . (X . Y) = (W . X) . Y
Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
W + (X + Y) = (W + X) + Y
W + (X + Y) = (W + X) + Y
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokan
posisi variabel dalam hal ini adalah urutan operasi logikanya, hasilnya
akan tetap sama atau tidak akan mengubah keluarannya. Tidak peduli yang
mana dihitung terlebih dahulu, hasilnya tetap akan sama. Tanda kurung
hanya sekedar untuk mempermudah mengingat yang mana akan dihitung
terlebih dahulu.
Hukum Distributif menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input
dapat disebarkan tempatnya atau diubah urutan sinyalnya, perubahan
tersebut tidak akan mempengaruhi Output Keluarannya.
4. Hukum AND (AND Law)
Disebut dengan Hukum AND karena pada hukum ini menggunakan Operasi Logika AND atau perkalian. Berikut ini contohnya :
5. Hukum OR (OR Law)
Hukum OR menggunakn Operasi Logika OR atau Penjumlahan. Berikut ini adalah Contohnya :
6. Hukum Inversi (Inversion Law)
Hukum Inversi menggunakan Operasi Logika NOT. Hukum Inversi ini
menyatakan jika terjadi Inversi ganda (kebalikan 2 kali) maka hasilnya
akan kembali ke nilai aslinya.
Jadi, jika suatu Input (masukan) diinversi (dibalik) maka hasilnya akan
berlawanan. Namun jika diinversi sekali lagi, hasilnya akan kembali ke
semula.
Comments
Post a Comment